Kamis, 16 Desember 2010

Sertifikasi guru bukan akhir segalanya

Membahas tentang komunitas dan profesi guru di tanah air tidak pernah selesai. Profesi guru ini bisa dibahas dari berbagai sisi kehidupan. Sejak namanya guru muncul banyak hal-hal menarik yang perlu dikaji termasuk tingkat kesejahteraannya. Guru identik pada zaman dulu dengan profesi yang sekedar cuma penambah penghasilan saja. Bagaimana tidak beberapa fakta berbicara ketika seorang guru nyambi pekerjaan lain semisal tukang ojek, pemulung sampah termasuk yang pernah di film dokumenterkan oleh salah satu televisi swasta tanah air. Kenapa mereka nyambi pekerjaan lain karena kebutuhan mereka tak terpenuhi jika hanya mengandalkan gaji guru saja.
Ironis dan berbanding terbalik dengan profesi yang lain yang sangat tercukupi kebutuhannya. Bukankah mereka dapat tercerahkan berkat jasa dan polesan guru. Guru pun terlena dengan gelar pahlawan tanpa tanda jasanya itu. Kalau memang mereka tidak bisa diperbaiki tingkat kesejahteraannya,cukuplah apa yang mereka lakukan merupakan amal yang bisa dituai dihari kemudian. Stigma yang melekat itu menjadikan guru sebagai profesi yang terpinggirkan dan selalu di anggap sebelah mata.

Sampai-sampai sang Iwan Fals menggambarkan nasib guru yang bernama Oemar Bakri yang melekat dengan sepeda kumbangnya. Sarana trasportasi paling sederhana dari yang ada di muka bumi. Komsumsi sehari-hari identik dengan makanan yang serba kering,yang paling akrab adalah ikan kering dengan harga murah meriah.
Seiring dengan perjalanan sejarah bangsa ini, ketika krang demokrasi mulai dibuka, keberanian masyarakat menyuarakan pendapat mulai bermunculan. Beberapa kebijakan yang dianggap tidak berpihak pada rakyat mulai dibenahi. Termasuk opini mengenai profesi guru yang terpinggirkan harus diangkat derajatnya demi peningkatan mutu pendidikan di tanah air. Mengacu pada contoh kongkrit negara Jepang yang sangat terpuruk pasca ledakan bom atom. Mereka dengan cepat bangkit dengan mengedepankan aspek pendidikan dengan sangat memperhatikan tingkat kesejahteraan para gurunya.Guru adalah ujung tombak keberhasilan Jepang sampai sekarang negara ini termasuk raksasa dunia dalam bidang industri.

Sertifikasi Guru yang muncul berkat perjuangan, PGRI para organisasi guru lain dan dosen telah menghantarkan para guru dan dosen kepada tingkat pengharapan kehidupan yang lebih layak. Telah banyak guru-guru yang telah menikmati gaji sertifikasi tahun ini yang notabenenya sebesar gaji pokok. Cukup menggiurkan. Menjadi stimulus bagi bagi tamatan sekolah menengah atas untuk melanjutkan pendidikan di universitas-universitas yang membuka program keguruan. Universitas dan institut keguruan ini bukan lagi merupakan pilihan kesekian dari pilihan yang ada ketika harus menentukan pilihan pada penerimaan mahasiswa baru.

Bagi guru yang telah tersertifikasi ini telah melalui tahapan-tahapan,penyusunan portofolio yang di dalamnya merangkum jenis kegiatan selama menjadi guru dan prestasi-prestasi akademik.Sertifikat-sertifikat yang mendukung dikumpulkan, seminar pendidikan rajin di ikuti walau harus meninggalkan tugas mengajar pada hari itu.Hal seperti ini lumrah ditemui di kalangan pendidik sebelum mereka mendapatkan sertifikat pendidik. Namun kenyataan ini akan berbanding terbalik ketika para guru telah mendapatkan sertifikat pendidiknya. Para guru senior yang telah tersertifikasi menurut pantauan penulis di daerah semangat untuk mengikuti jenis kegiatan yang berhubungan dengan dunia pendidikan tidak sesemangat ketika mereka baru menyiapkan diri untuk tes sertifikasi.Malahan ada yang dengan sinis mengatakan buat apa lagi mengikuti kegiatan-kegiatan itu toh kita telah mendapatkan kesejahteraan ” tunjangan sebesar gaji pokok “.

Hal itu tentu akan berimbas pada penghasilan yang mereka dapatkan. Dimana tunjangan yang mereka terima yang seyogyanya dipakai demi perbaikan pengajaran dan segala sesuatu yang berhubungan dengan profesi pendidik semisal membeli bahan-bahan pelajaran,buku paket tambahan dan biaya akses internet dalam rangka pencarian metode pembelajaran yang cocok sekaligus sharing dengan teman-teman pendidik dari berbagai daerah tentang pendidikan pada milis-milis pendidikan.

Tunjangan yang telah diterima jangan sampai melayang tak berbekas pada aktivitas pendidikan walaupun pada dasarnya pemberian tunjangan oleh pemerintah ini untuk meningkatkan kesejahteraan para guru. Kiranya Tunjangan yang telah diterima ini bisa memberikan sumbangan yang berarti dengan semakin berkreasinya para guru dan berlomba-lomba menjadi guru yang profesional dan bermartabat seperti yang dijamin dalam undang-undang guru dan dosen. Dengan menerima tunjangan sertifikasi semangat untuk menjadi guru yang profesional tidak berhenti sampai disini. Semakin banyak kegiatan yang bertujuan untuk mengasah kreatifitas dan memajukan guru,semakin kita sebagai guru yang telah tersertifikasi harus semakin rajin mengikutinya bukan malah sebaliknya.Tantangan dunia pendidikan kedepan semakin kompleks seiring dengan perkembangan zaman, dan sertifikasi bagi kita bukanlah tujuan akhir tapi hanya sebagai jembatan dalam meningkatkan mutu pendidikan di tanah air.

Sabtu, 06 November 2010

Kebijakan publik dalam peningkatan mutu pendidikan

a. Permasalahan pendidikan

BANYAK pakar pendidikan mengemukakan pendapatnya tentang faktor penyebab dan solusi mengatasi kemerosotan mutu pendidikan di lndonesia. Dengan masukan ilmiah ahli itu, pemerintah tak berdiam diri sehingga tujuan pendidikan nasional tercapai.

Berbagai upaya telah dilakukan secara “terencana” sejak beberapa puluh tahun yang lalu. Hasilnya cukup membanggakan untuk sekolah-sekolah tertentu di beberapa kota di lndonesia tetapi belum merata dan kurang memuaskan secara nasional. Hal ini mengindikasikan bahwa solusi yang selama ini dijalankan mungkin saja belum menyentuh akar permasalahan. Satu hal yang menjadi bahan pengamatan penulis bahwa setiap masukan ilmiah yang disampaikan para ahli selalu memunculkan konsep yang diadopsi atau diadaptasi dari negara-negara yang berhasil menerapkannya, antara lain Amerika Serikat, Australia, Kanada, Selandia Baru dan Singapura. Padahal, situasi, kondisi, latar budaya dan pola pikir bangsa kita tentunya tidak homogen dengan negara-negara yang diteladani. Malahan, konsep yang di impor itu terkesan dijadikan sebagai “proyek” yang bertendensi pada kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Artinya, proyek bukan sebagai alat melainkan sebagaitujuan.

Sejak tahun 1980-an proyek itu telah dilaksanakan pemerintah, menyusul pula proyek baru yang siap diluncurkan. Di antaranya proyek Pengembangan Kurikulum, Proyek Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS), Proyek Perpustakaan, Proyek Bantuan Meningkatkan Manajemen Mutu (BOMM), Proyek Bantuan lmbal Swadaya (BIS), Proyek Pengadaan Buku Paket, Proyek Peningkatan Mutu Guru, Dana Bantuan Langsung (DBL), Bantuan Operasioanal Sekolah (BOS) dan Bantuan Khusus Murid (BKM). Dengan memperhatikan sejumlah proyek itu, dapatlah kita simpulkan bahwa pemerintah telah banyak menghabiskan anggaran dana untuk membiayai proyek itu sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan.

Kini, berbagai elemen masyarakat mempertanyakan mengapa upaya yang begitu mahal belum menunjukkan hasil menggembirakan. Ada yang berpendapat mungkin manajemennya yang kurang tepat dan ada pula yang mengatakan bahwa pemerintah kurang konsisten dengan upaya yang dijalankan.

b. Tujan dan sasaran Pendidikan

Pendidikan pada dasarnya adalah sesuatu yang mutlak karena manusia akan selalu berinteraksi dengan manusia yang lain. Dalam proses interaksi diperlukan suatu kecakapan. Pendidikan dalam arti luas adalah proses pengambilan pengetahuan yang bisa dimamfaatkan dalam menunjang kehidupan manusia. Namun pendidikan tersebut tidak mutlak harus didapatkan dari lingkungan formal namun banyak warga masyarakat yang mendapatkan ilmu dari pengalaman sehari-hari/non formal.
Tujuan pendidikan adalah bagaimana memberikan kesempatan kepada setiap warga Negara untuk bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan lebih bermutu adil dan merata,dan diperuntukkan kepada setiap warga Negara yang ingin melanjutkan pendidikan dengan pengawalan dari pemerintah dengan kebijakan yang mendukung ke pencapaian tujuan pendidikan itu.

c. Upaya dalam peningkatan mutu pendidikan
1. Berikan Penghargaan (Ph) Mc. Keena & Beech (1995 : 161) dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya Manusia” mengatakan, penghargaan diberikan untuk menarik dan mempertahankan SDM karena diperlukan untuk mencapai saran-saran organisasi. Staf (guru) akan termotivasi jika diberikan penghargaan ekstrinsik (gaji, tunjangan, bonus dan komisi) maupun penghargaan instrinsik (pujian, tantangan, pengakuan, tanggung jawab, kesempatan dan pengembangan karir).
Guru sebagai manusia yang diharapkan sebagai ujung tombak meningkatkan mutu berhasrat mengangkat harkat dan martabatnya. Jasanya yang besar dalam dunia pendidikan pantas untuk mendapatkan penghargaan intrinsik dan ekstrinsik agar tidak termarjinalkan dalam kehidupan masyarakat.
2. Tingkatkan Profesionalisme
Kecanggihan kurikulum dan panduan manajemen sekolah tidak akan berarti jika tidak ditangani oleh guru profesional. Karena itu tuntutan terhadap profesinalisme guru yang sering dilontarkan masyarakat dunia usaha/industri, legislatif, dan pemerintah adalah hal yang wajar untuk disikapi secara arif dan bijaksana. Fenomena menunjukkan bahwa kualitas profesionalisme guru kita masih rendah. Faktor-faktor internal seperti penghasilan guru yang belum mampu memenuhi kebutuhan fisiologis dan profesi masih dianggap sebagai faktor determinan. Akibatnya, upaya untuk menambah pengetahuan dan wawasan menjadi terhambat karena ketidakmampuan guru secara financial dalam pengembangan SDM melalui peningkatan jenjang pendidikan.

3. Berantas Korupsi
Menurut laporan BPK beberapatahun yang lalu, Depdiknas merupakan lembaga pemerintah terkorup kedua setelah Departemen Agama. Kemudian Laporan ICW menyebutkan bahwa korupsi dalam dunia pendidikan dilakukan secara bersama-sama (Amin Rais menyebutnya korupsi berjamaah) dalam berbagai jenjang mulai tingkat sekolah, dinas, sampai departemen. Pelakunya mulai dari guru, kepala sekolah, kepala dinas, dan seterusnya masuk dalam jaringan korupsi. Sekolah yang diharapkan menjadi benteng pertahanan yang menjunjung nilai-nilai kejujuran justru mempertotonkan praktik korupsi kepada peserta didik.

Korupsi itu berhubungan dengan dana yang berasal dari pemerintah dan dana yang langsung ditarik dari masyarakat. Jika selama ini anggaran pendidikan yang sangat minim dikeluhkan, ternyata dana yang kecil itupun tak luput dari korupsi. Hal ini tidak terlepas dar kekaburan sistem anggaran sekolah. Kekaburan dalam sistem anggaran (RAPBS) itu memungkinkan kepala sekolah mempraktikkan Pembiayaan Sistem Ganda (PSG). Misalnya dana operasional pembelian barang yang telah dianggarkan dari dana pemerintah dibebankan lagi kepada masyarakat.

4. Sediakan Sarana dan Prasarana

Dengan diberlakukannya kurikulum KBK kemudian KTSP, kini guru lebih dituntut untuk mengkontekstualkan pembelajarannya dengan dunia nyata, atau minimal siswa mendapat gambaran miniatur tentang dunia nyata. Harapan itu tidak mungkin tercapai tanpa bantuan alat-alat pembelajaran (sarana dan prasarana pendidikan).
Menurut Kepmendikbud No. 053/U/2001 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM), sekolah harus memiliki persyaratan minimal untuk menyelenggarakan pendidikan dengan serba lengkap dan cukup seperti, luas lahan, perabot lengkap, peralatan/laboratorium/media, infrastruktur, sarana olahraga, dan buku rasio 1:2. Kehadiran Kepmendiknas itu dirasakan sangat tepat karena dengan keputusan ini diharapkan penyelenggaraan pendidikan di sekolah tidak “kebablasan cepat” atau “keterlaluan tertinggal” di bawah persyaratan minimal sehingga kualitas pendidikan menjadi semakin terpuruk.

d. Hambatan-hambatan dalam peningkatan mutu pendidikan.

Ada dua faktor yang dapat menjelaskan mengapa upaya perbaikan mutu pendidikan selama ini kurang atau tidak berhasil. Pertama strategi pembangunan pendidikan selama ini lebih bersifat input oriented. Strategi yang demikian lebih bersandar kepada asumsi bahwa bilamana semua input pendidikan telah dipenuhi, seperti penyediaan buku-buku (materi ajar) dan alat belajar lainnya, penyediaan sarana pendidikan, pelatihan guru dan tenaga kependidikan lainnya, maka secara otomatis lembaga pendidikan ( sekolah) akan dapat menghasilkan output (keluaran) yang bermutu sebagai mana yang diharapkan. Ternyata strategi input-output yang diperkenalkan oleh teori education production function (Hanushek, (sekolah), melainkan hanya terjadi dalam institusi ekonomi dan industri.

Kedua, pengelolaan pendidikan selama ini lebih bersifat macro-oriented, diatur oleh jajaran birokrasi di tingkat pusat. Akibatnya, banyak faktor yang diproyeksikan di tingkat makro (pusat) tidak terjadi atau tidak berjalan sebagaimana mestinya di tingkat mikro (sekolah). Atau dengan singkat dapat dikatakan bahwa komleksitasnya cakupan permasalahan pendidikan, seringkali tidak dapat terpikirkan secara utuh dan akurat oleh birokrasi pusat.

e. Peningkatan mutu guru dengan penerapan kurikulum berbasis sekolah.

Bervariasinya kebutuhan siswa akan belajar, beragamnya kebutuhan guru dan staf lain dalam pengembangan profesionalnya, berbedanya lingkungan sekolah satu dengan lainnya dan ditambah dengan harapan orang tua/masyarakat akan pendidikan yang bermutu bagi anak dan tuntutan dunia usaha untuk memperoleh tenaga bermutu, berdampak kepada keharusan bagi setiap individu terutama pimpinan kelompok harus mampu merespon dan mengapresiasikan kondisi tersebut di dalam proses pengambilan keputusan. Ini memberi keyakinan bahwa di dalam proses pengambilan keputusan untuk peningkatan mutu pendidikan mungkin dapat dipergunakan berbagai teori, perspektif dan kerangka acuan (framework) dengan melibatkan berbagai kelompok masyarakat terutama yang memiliki kepedulian kepada pendidikan. Karena sekolah berada pada pada bagian terdepan dari pada proses pendidikan, maka diskusi ini memberi konsekwensi bahwa sekolah harus menjadi bagian utama di dalam proses pembuatan keputusan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Sementara, masyarakat dituntut partisipasinya agar lebih memahami pendidikan, sedangkan pemerintah pusat berperan sebagai pendukung dalam hal menentukan kerangka dasar kebijakan pendidikan.

Strategi ini berbeda dengan konsep mengenai pengelolaan sekolah yang selama ini kita kenal. Dalam sistem lama, birokrasi pusat sangat mendominasi proses pengambilan atau pembuatan keputusan pendidikan, yang bukan hanya kebijakan bersifat makro saja tetapi lebih jauh kepada hal-hal yang bersifat mikro; Sementara sekolah cenderung hanya melaksanakan kebijakan-kebijakan tersebut yang belum tentu sesuai dengan kebutuhan belajar siswa, lingkungan Sekolah, dan harapan orang tua. Pengalaman menunjukkan bahwa sistem lama seringkali menimbulkan kontradiksi antara apa yang menjadi kebutuhan sekolah dengan kebijakan yang harus dilaksanakan di dalam proses peningkatan mutu pendidikan.

Manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah merupakan alternatif baru dalam pengelolaan pendidikan yang lebih menekankan kepada kemandirian dan kreatifitas sekolah. Konsep ini diperkenalkan oleh teori effective school yang lebih memfokuskan diri pada perbaikan proses pendidikan (Edmond, 1979). Beberapa indikator yang menunjukkan karakter dari konsep manajemen ini antara lain sebagai berikut; (i) lingkungan sekolah yang aman dan tertib, (ii) sekolah memilki misi dan target mutu yang ingin dicapai, (iii) sekolah memiliki kepemimpinan yang kuat, (iv) adanya harapan yang tinggi dari personel sekolah (kepala sekolah, guru, dan staf lainnya termasuk siswa) untuk berprestasi, (v) adanya pengembangan staf sekolah yang terus menerus sesuai tuntutan IPTEK, (vi) adanya pelaksanaan evaluasi yang terus menerus terhadap berbagai aspek akademik dan administratif, dan pemanfaatan hasilnya untuk penyempurnaan/perbaikan mutu, dan (vii) adanya komunikasi dan dukungan intensif dari orang tua murid/masyarakat. Pengembangan konsep manajemen ini didesain untuk meningkatkan kemampuan sekolah dan masyarakat dalam mengelola perubahan pendidikan kaitannya dengan tujuan keseluruhan, kebijakan, strategil.

f. Strategi pelaksanan di tingkat sekolah

Dalam rangka mengimplementasikan konsep manajemen peningkatan mutu yang berbasis sekolah ini, maka melalui partisipasi aktif dan dinamis dari orang tua, siswa, guru dan staf lainnya termasuk institusi yang memliki kepedulian terhadap pendidikan sekolah harus melakukan tahapan kegiatan sebagai berikut :
* Penyusunan basis data dan profil sekolah lebih presentatif, akurat, valid dan secara sistimatis menyangkut berbagai aspek akademis, administratif (siswa, guru, staf), dan keuangan.
* Melakukan evaluasi diri (self assesment) utnuk menganalisa kekuatan dan kelemahan mengenai sumber daya sekolah, personil sekolah, kinerja dalam mengembangkan dan mencapai target kurikulum dan hasil-hasil yang dicapai siswa berkaitan dengan aspek-aspek intelektual dan keterampilan, maupun aspek lainnya.
* Berdasarkan analisis tersebut sekolah harus mengidentifikasikan kebutuhan sekolah dan merumuskan visi, misi, dan tujuan dalam rangka menyajikan pendidikan yang berkualitas bagi siswanya sesuai dengan konsep pembangunan pendidikan nasional yang akan dicapai. Hal penting yang perlu diperhatikan sehubungan dengan identifikasi kebutuhan dan perumusan visi, misi dan tujuan adalah bagaimana siswa belajar, penyediaan sumber daya dan pengeloaan kurikulum termasuk indikator pencapaian peningkatan mutu tersebut.
* Berangkat dari visi, misi dan tujuan peningkatan mutu tersebut sekolah bersama-sama dengan masyarakatnya merencanakan dan menyusun program jangka panjang atau jangka pendek (tahunan termasuk anggarannnya. Program tersebut memuat sejumlah program aktivitas yang akan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan nasional yang telah ditetapkan dan harus memperhitungkan kunci pokok dari strategi perencanaan tahun itu dan tahun-tahun yang akan datang.

Rabu, 14 Juli 2010

PENGAJARAN BERBASIS MOTIVASI DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS ( Darwis Kadir,S.Pd, M.Si,Guru SMPN 2 Pujananting,Barru )

A.Pendahuluan
Secara mendasar pengajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan dengan cara manusia menggunakan usaha memenuhi kebutuhan materialnya, memenuhi kebutuhan budayanya, kebutuhan jiwanya, pemanfaatan sumber daya yang ada dimuka bumi, mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya, dan lain sebagainya yang mengatur serta mempertahankan kehidupan masyarakat. Pokoknya mempelajari-menelaah-mengkaji sistem-kehidupan manusia dipermukaan bumi ini, itulah hakekat yang dipelajari pada pembelajaran IPS (Nursid Sumaatmaja, 1980 : 10-11). Mata pelajaran pengetahuan sosial di sekolah bertujuan agar siswa mampun mengembangkan pemahaman tentang perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa lalu hingga masa kini sehingga siswa memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia dan cinta tanah air.
Salah satu pembelajaran IPS di sekolah sangat penting, tetapi sampai saat ini sangat menemui banyak kendala.Terutama rendahnya hasil pembelajaran siswa yang dicapai pada setiap ulangan IPS harian pada sekolah-sekolah tertentu.Suatu kewajaran bahwa mata pelajaran IPS banyak materinya dan sangat sedikit waktu/jam pertemuannya sehingga guru tidak dapat menyampaikan secara jelas semua materi yang sudah diprogramkan dalam satu semester,dan untuk meningkatkan hasil tersebut diperlukan alat,sarana dan motivasi yang kuat dari siswa untuk belajar.
Pengajaran yang diterapkan pada masa lampau lebih menekankan kepada metode imposisi yaitu pengajaran dengan cara transfer pengetahuan dari guru kepada siswa yang dianggap penting oleh guru tersebut.Seiring dengan kemajuan dan perkembangan dunia pendidikan maka asumsi tersebut berubah dan faktor siswa sekarang yang menjadi unsur dalam penentu berhasilnya proses pengajaran.Menurut para ahli bahwa tingkah laku manusia didorong oleh motif-motif tertentu,dan perbuatan belajar akan berhasil apabila didasarkan pada motivasi yang ada pada murid. Murid dapat dipaksa untuk mengikuti sesuatu perbuatan tetapi ia tidak dapat dipaksa untuk menghayati perbuatan sebagaimana mestinya. Sebagai contoh seekor kerbau dapat digiring ke sungai tetapi tak dapat dipaksa untuk minum.Seperti halnya dengan siswa dapat dipaksakan bahan pelajaran tetapi tidak dapat memaksanya untuk belajar yang sesungguhnya.
B. Pembahasan
1. Tinjauan IPS dan aktivitas siswa
Pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu aktivitas psikis atau mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap (Nasution dkk, ( 1997 : 37). Pembelajaran merupakan jalan yang harus ditempuh oleh seorang pelajar, untuk mengerti suatu hal yang sebenarnya tidak diketahui. Seorang yang melakukan kegiatan belajar dapat disebut telah mengerti suatu hal bila ia juga dapat menerapkan apa yang telah ia pelajari. IPS yang diajarkan di sekolah-sekolah baik dasar dan lanjutan terdiri atas bahan kajian pokok yaitu pengetahuan geografi,sosial , sejarah dan ekonomi.
2. Ruang lingkup dan peningkatan aktivitas pelajaran IPS
Ruang lingkup pengajaran pengetahuan sosial di sekolah-sekolah meliputi keluarga, masyarakat setempat, uang, pajak, tabungan, ekonomi setempat, wilayah propinsi, wilayah kepulauan, wilayah pemerintah daerah, negara republik Indonesia. Mengenal kawasan dunia lingkungan sekitar dan lingkungan sejarah. Aktivitas merupakan azaz yang terpenting dalam belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu kegiatan, tanpa kegiatan tidak mungkin seorang dikatakan belajar (Nasution, 1992 : 68). Aktivitas diperlukan dalam belajar tidak ada belajar tanpa aktivitas (Sardiman, 1992 : 95). Dari dua pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran termasuk dalam kegiatan pembelajaran IPS. Semakin tinggi motivasi dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran akan semakin mempercapat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Adapun yang dimaksud dengan peningkatan aktivitas dalam hal ini adalah mengupayakan terjadinya perubahan-perubahan pada diri siswa agar mau melakukan kegiatan yang berkaitan dengan proses pembelajaran IPS.

3. Nilai motivasi dalam pengajaran IPS
Motivasi,adalah perubahan energi dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi,motivasi ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan semisal siswa ingin mendapatkan hadiah maka dia belajar dengan rajin. Fungsi Motivasi,meliputi sebagaia berikut ,Mendorong timbulnya kelakuan atau sesuatu perbuatan.Tanpa motivasi maka tidak akan timbul suatu perbuatan/belajar,Motivasi berfungsi sebagai pengarah,Motivasi berfungsi sebagai penggerak.Secara garis besarnya motivasi menentukan berhasil atau gagalnya perbuatan belajar murid, pengajaran yang bermotivasi menuntut kreativitas dan imajinasi guru untuk berusaha sungguh-sungguh mencari cara yang efektif untuk membangkitkan motivasi belajar siswa,dan pengajaran yang bermotivasi pada hakekatnya adalah pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan,dorongan dan minat siswa itu. Pada dasarnya motivasi pada siswa bersumber dari dalam dirinya sendiri(motivasi intrinsik) dan inilah sebenarnya motivasi,kemudian motivasi yang bersumber dari luar situasi belajar siswa tersebut semisal untuk memperoleh ijasah,hadiah dan takut di hukum.
4. Cara menggerakkan motivasi siswa dalam belajar IPS
Untuk meningkatkan pembelajaran IPS di sekolah-sekolah pada dasarnya hampir sama dengan mata pelajaran yang lain tergantung dari kemampuan guru untuk bisa memberikan motivasi karna pada hal ini sasaran guru adalah membantu menimbulkan self motivation pada siswa,walaupun pada dasarnya motivasi bukanlah satu-satunya cara dalam peningkatan hasil belajar siswa. Guru dapat melakukan cara –cara ini sebagai berikut :
a. Memberi penilaian yang objektif,artinya dengan pemberian nilai ini siswa yang mendapatkan nilai baik akan terus termotivasi untuk meningkatkan lagi nilainya.
b. Pujian,berilah pujian kepada siswa atas apa yang yang telah dilakukannya karena pujian menimbulkan rasa senang dan meningkatkan minatnya untuk terus belajar.
c. Kerja kelompok,biasanya dalam satu kelompok timbul rasa untuk menjadi kelompok yang terbaik disbanding kelompok lainnya jadi mereka bersungguh-sungguh dalam belajar.
d. Karyawisata,dengan cara ini siswa akan mendapatkan pengalaman langsung dan bermakna karna tidak terikat dengan suasana kelas yang terasa formal sehingga menyebabkan kegiatan belajar jadi menyenangkan,contoh tempat-tempat tersebut untuk pembelajaran IPS semisal ke situs-situs purbakala.
e. Film bertema pendidikan,Tidak ada salahnya menyajikan film pendidikan kepada siswa,Karena siswa cenderung suka menonton hal-hal yang berbau pertunjukan.
C. Penutup
Faktor siswa sebagai penentu berhasil atau tidaknya proses pembelajaran. dalam hal ini kapasitas guru sebagai fasilitator sekaligus sebagai motivator dalam interaksi di dalam kelas. Jadi untuk membuat siswa bergairah dalam mengikuti setiap mata pelajaran adalah bagaimana menimbulkan sikap menyenangkan,dan memberikan spirit untuk dapat belajar dengan baik.Pengajaran yang bermotivasi pada intinya adalah pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan,dorongan,motif dan minat yang ada pada siswa. Pengajaran yang bermotivasi menuntut kreativitas dan imajinasi guru untuk sungguh-sungguh mencari cara yang relevan dan sesuai guna membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa.
Daftar Pustaka
Hamalik,oemar. 2008.Proses belajar mengajar.Jakarta : Bumi aksara
Nasution. 2008. Berbagai pendekatan dalam proses belajar mengajar.Jakarta : Bumi aksara
Mursid Sumaatmaja. 1980. Pembelajaran IPS. Jakarta : Deparlemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Rabu, 16 Juni 2010

STRATEGI PENANGGULANGAN MASALAH PENGANGGURAN TENAGA KERJA TERDIDIK DI SULAWESI SELATAN

A. Pendahuluan
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak 2008 sampai sekarang masih terasa imbasnya pada masyarakat kecil. Sulitnya masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya menyebabkan beban penderitaan yang jika dibiarkan akan menjadi masalah besar bagi bangsa yang majemuk ini. Kecilnya akses masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan yang layak disebabkan kurang tersedianya lapangan kerja yang memadai.Hal ini menyebabkan jumlah penganguran dari hari ke hari semakin meningkat. Yang menjadi masalah serius lagi adalah bagaimana pengangguran yang ada ini bukan Cuma pengangguran yang memang tidak lanjut bersekolah karena ketiadaan biaya tapi yang memperihatinkan adalah mereka yang tidak bekerja tetapi latar belakang pendidikan mereka tinggi atau lulusan akademi dan universitas atau setingkat disebut pengangguran terdidik. Jumlah pengangguran terdidik di Indonesia saat ini mencapai 961.000 orang. Hal itu berdasarkan data di Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) terhitung hingga Agustus 2008. Untuk Sul-Sel angka penganggurannya pada tahun 2007 mencapai 425.855 orang, ternyata sekitar 257.000 diantaranya penganggur terdidik, dari kalangan sarjana (S1 dan S2) diploma dan tamatan SMA.
B. Masalah tingginya pengangguran
Untuk mengatasi pengangguran terdidik di Sul-Sel yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan akibat dari semakin banyaknya lulusan para perguruan tinggi yang belum mendapatkan kesempatan kerja atau spesifikasi keahlian yang dimiliki para lulusan ini tidak sesuai dengan tuntutan dunia kerja, diperlukan kerjasama berbagai pihak. Bukan Cuma pihak dari pemerintah setempat atau masyarakat tetapi yang tak kalah penting dengan pihak dunia usaha. Beberapa permasalahan pengangguran yang terjadi di Indonesia dan daerah-daerah yang lain di Indonesia yaitu :
1. lemahnya investasi sejak krisis ekonomi menyebabkan rendahnya penyerapan tenaga kerja. perekonomian tumbuh moderat didorong terutama oleh konsumsi masyarakat. Pola ekonomi demikian menyebabkan kesempatan kerja formal yang tercipta relative kecil. Perkembangan konsumsi masyarakat yang menonjol, selain kebutuhan pangan adalah telekomunikasi, terutama dalam bentuk telepon nirkabel dan sepeda motor. Fenomena ini menonjol terutama sejak masa krisis. Perkembangan telekomunikasi nirkabel tentu saja membutuhkan investasi besar, namun berbeda dengan kegiatan di sector manufaktur, sector telekomunikasi tidak bersifat padat karya. Pembelian sepeda motor sebenarnya berkaitan dengan perkembangan sector manufaktur. Namun investasi di industry sepeda motor juga tidak dapat menyerap tenaga kerja, dibandingkan misalnya dengan industry padat karya seperti tekstil, garmen dan alas kaki.
2. Perusahaan pada umumnya menganggap bahwa kakunya peraturan tenaga kerja terutama berkaitan dengan mahalnya biaya memberhentikan tenaga kerja dan terus meningkatnya upah minimum menyebabkan perusahaan enggan untuk menambah tenaga kerja secara berarti. Bagi perusahaan labih baik mencari peluang, sekalipun tidak langsung, untuk melakukan outsourcing. Hal ini sejalan dengan kecenderungan semakin rendahnya keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi dengan penyerapan tenaga kerja. Jika sebelum krisis pertumbuhan 1% dapat menyerap tenaga kerja sekitar 250 ribu orang, maka setelah krisis hanya setengahnya atau lebih kecil lagi.
C. Kebijakan Mengatasi Pengangguran terdidik dan Kemiskinan di Sul-Sel
Beberapa hal atau cara yang harus dilakukan dan diperhatikan dalam menangani pengangguran terdidik di Sul-Sel adalah :
1. Tingkatkan perkembangan sector pertanian dan manufacturing
Pemerintah Sul-Sel dalam memacu laju pertumbuhan ekonomi masih menitik beratkan pada pengembangan sektor perdagangan, dalam perkembangan pemerintah Sulsel seharusnya mampu melihat potensi sektor manufacturing dan pertanian yang cukup besar yang mana dapat menyerap tenaga kerja jauh lebih banyak dibanding pengembangan sektor industri seperti mal. Investasi yang terjadi di Sulsel khususnya di Makassar kebanyakan fokus pada sektor industri seperti mal-mal, ruko dan pengusaha, dimana pengembangan tersebut hanya bersifat jangka pendek dalam hal penyerapan tenaga kerja sehingga yang tercipta adalah masyarakat pembeli atau konsumsi bukan masyarakat produsen,padahal daerah Sul-Sel memiliki potensi lahan pertanian yang luas, berbeda jika suatu daerah mengembangkan laju pertumbuhan ekonomi dengan mendukung perkembangan sektor manufacturing dan pertanian yang lebih bersifat jangka panjang dalam hal penyerapan tenaga kerja itu dinilai akan lebih banyak menyerap tenaga kerja.

2. Kebijakan perekonomian harus menciptakan masyarakat produksi
Secara nasional laju pertumbuhan ekonomi belum mampu menyerap tenaga kerja secara equivalen, idealnya 1% pertumbuhan ekonomi nasional mampu menyerap 300 ribu tenaga kerja, namun pada kenyataanya hanya mampu menyerap 250 ribu tenaga kerja.
Sedangkan jumlah tenaga kerja baru yang menganggur mengalami peningkatan, tercatat jumlah tenaga kerja baru yang menganggur mencapai 700 ribu sarjana baru.
Hal tersebut dinilai dipicu alokasi imvestasi yang berkembang tidak menyerap tenaga kerja yang maksimal dimana masih banyak disektor perdagangan dengan daya serap yang cukup rendah dan bersifat jangka pendek. Kedepan kebijakan perekonomian harus bisa menciptakan masyarakat produksi karena banyak potensi pengembangan agri industri seperti kakao, jagung, harus diolah untuk mengubah komoditas unggulan.Ketersedian komoditas itu cukup melimpah untuk diberdayakan dan dikedepankan.
3. Menciptakan iklim investasi yang kondusif
Hambatan investasi ini harus diatasi. Jika pemerintah tidak dapat membuat peraturan ketenagakerjaan lebih fleksibel sebagimana yang diminta investor, maka cara lain harus dilakukan untuk membuat lingkungan investasi lebih kondusif. Apakah itu melalui insentif pajak atau insentif lainya. Begitu pula hambatan administratif yang menghambat investasi baik di tingkat pusat maupun daerah harus diatasi. Begitupula pencairan dana untuk belanja modal, terutama di tingkat daerah harus ditingkatkan. Alasan ketatnya audit dan gerakan anti korupsi tidak dapat lagi dapat dikedepankan rendahnya belanja modal terutama di daerah, setelah pemerintahan baru berjalan dua tahun. Pemerintah termasuk lembaga yang menangangani audit dan korupsi harus bekerja secara terkoordinasi sehingga alasan ini tidak selalu mengedepan. Hal menarik yang harus dibanggakan adalah kebijakan gubernur Sul-Sel yang akan menerapkan pembebasan pajak ( tax holiday) dan pungutan lainnya bagi pengusaha yang mau berinvestasi dengan mempekerjakan karyawan minimal 1.000 orang, dan akan mengawal proses perijinan sampai ke lapangan supaya tidak ada hambatan yang berarti sehingga para pengusaha bersemangat untuk berinvestasi di Sul-Sel.
4. Penciptaan lapangan kerja/padat karya
Pengurangan pengangguran melalui program padat karya dapat dikatakan sebagai investasi public yang selanjutnya dapat mendorong investasi swasta, karena menurunkan angka kriminalitas dan menurunkan potensi konflik social. Pemerintah dapat juga membiayai program pembangunan infrastruktur dan padat karya dengan meminjam dana masyarakat karena likuditas cukup banyak di perbankan dan lembaga keuangan lainnya. Pemerintah dapat mengeluarkan SUN (Surat Utang Negara) baik jangka panjang maupun jangka pendek (kurang dari satu tahun) untuk membiayai program-program padat karya. Untuk program padat karya ini kita tidak perlu harus meminjam dana dari luar negeri. Sedangkan untuk mendorong investasi padat karya, kepastian bagi dunia usaha diperbaiki. Industry padat karya, seperti tekstil, garmen, alas kaki dan elektronika menghadapi ancaman dari luar dan dalam negeri yang sangat besar, sementara itu pemerintah tidak berbuat banyak untuk membantu mengatasinya. Pemerintah seakan-akan membiarkan para pengusaha di industry padat karya berjuang sendiri untuk mengatasi permasalahan mereka. Hal ini yang harus diperbaiki,bagaimanapun juga hasil karya bangsa sendiri jauh lebih baik karena hasil pembeliannya tetap kembali pada masyarakat yang ujung-ujungnya masyarakat produksi kita akan meningkat taraf kehidupannya.
5. Perlunya kerjasama pihak perguruan tinggi dengan Bank
Dalam setiap perguruan tinggi di Sul-sel baik negeri atau swasta perlu mahasiswanya dibekali dengan mata kuliah kewirausahaan yang menjadi dasar bagi yang mempunyai bakat dan minat berwirausaha.Namun itu tidak berarti tampa ditopang oleh modal,oleh karena itu perlunya pihak bank di sini baik swasta atau negeri memberikan bantuan modal dasar bagi mahasiswa yang bersungguh-sungguh untuk berusaha setiap tahunnya.
6. Pembangunan sekolah kejuruan
Dalam mengatasi dunia kerja yang semakin kompleks diperlukan juga keahlian yang mumpuni dari para pencari kerja. Lemahnya system pendidikan kita yang pada masa yang lalu yang tidak terlalu mempromosikan sekolah kejuruan ini mengakibatkan masyarakat enggan untuk menyekolahkan anaknya serta melihat potensi lapangan kerja yang ada belum menjanjikan. Peserta didik yang bersekolah di sekolah umum tidak memiliki kemampuan awal yang bisa dipakai berusaha setelah mereka lulus. Dengan mengefektifkan dan membuka sekolah kejuruan yang baru yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja diharapkan jumlah pengangguran dapat ditekan minimal jika mereka tidak diterima bekerja di perusahaan-perusahaan misalnya,mereka dapat membuka lapangan kerja sendiri dan ini lebih baik karena dapat menyerap tenaga kerja yang lain. Pertimbangannya dengan tetap mengacu pada jenis usaha yang menjanjikan ke depan,selain itu dibutuhkan kreatifitas tinggi dalam menghadapi persaingan di dunia usaha.
D. Kesimpulan
Dalam mengatasi pengangguran terdidik di Sulawesi-Selatan diperlukan semangat dan kerja keras serta kerjasama dari semua pihak baik pemerintah daerah,masyarakat, LSM,stakeholders lainnya. Pengangnguran merupakan masalah bersama,karena untuk mewujudkan masyarakat ( kondisi social ) yang aman berawal dari tingkat kesejahteraan masyarakat. Pengambilan kebijakan yang di anggap positif dalam meredam laju pengangguran harus terus dilakukan,bukankah Negara/daerah yang aman tanpa ada gejolak social tercipta karena tingkat kesejahteraan mereka tercapai. Dengan demikian Negara yang makmur.aman,gemah rifah lohjinawi,baldatun Thaiyyabatun warabbun ghafur, akan tercapai namun itu membutuhkan waktu dan saatnya kita mulai dari sekarang.

PENGELOLAAN SAMPAH

Pertambahan jumlah penduduk dari hari ke hari perlu diwaspadai,karena dikhawatirkan akan menimbulkan banyak masalah diantaranya masalah ekonomi, dimana terjadi pergeseran pola hidup yang cenderung mengikuti pola konsumerisme, salah satunya adalah berbelanja berbagai jenis barang yang berpotensi menghasilkan sampah.Kesadaran masyarakat mengenai pola hidup bersih dan penanganan sampah yang dihasilkan oleh aktivitas masyarakat di daerah Barru perlu dicarikan alternative secepatnya.Bagaimana sampah hasil rumah tangga dan limbah industri tersebut bisa ditangani dengan baik sebelum menghasilkan dampak yang lebih besar di kemudian hari. Apa sebenarnya itu sampah? menurut Istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ekolink, 1996, Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Berdasarkan jenisnya, sampah padat dapat digolongkan sebagai : a.) sampah organik, terdiri dari bahan-bahan penyusunan tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan, atau yang lain. Sampah ini dapat mengalami perubahan atau terurai secara alami (degradable-waste). Antara lain seperti daun-daunan, sisa makanan, sisa tepung, kulit buah, kotoran, dan lain-lain. b.) sampah non organik, berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat terbaharui seperti mineral dan minyak bumi atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik, styrofoam, dan aluminium. Sebagian zat non organik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lagi yang lain hanya diuraikan dengan waktu yang sangat lambat dan lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga berupa plastik, kaca, kaleng, styrofoam, dan sejenisnya. Ini disebut juga non degradable-waste. Dilihat dari tempat asalnya sumber sampah yang ada di daerah Barru berasal dari hasil aktifitas-aktifitas kehidupan kota, seperti sampah dari pasar, sampah dari pemukiman, perkantoran, industri, rumah sakit, transportasi, dan lain-lain.


Masalah yang dapat ditimbulkan jika sampah tidak dikelola seperti masalah-masalah lingkungan contohnya got mampet, penyakit menular, hama, dan lain-lain adalah sebagai bentuk pencemaran lingkungan yang sebagian besar diawali dan diakibatkan oleh limbah-limbah yang tidak terurai dengan baik. Penanganan limbah/sampah yang telah dimulai sejak dini/awal yang dimulai dari lingkup kecil rumah tangga/dasa wisma, jelas akan sangat memudahkan dan membantu dalam penanganannya yang lebih luas, mengurangi biaya dan tenaga kerja.Pengelolaan sampah yang kurang mewadahi (pembuangan yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang baik bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang lalat dan anjing yang dapat membawa penularan penyakit. Beberapa alternatif penanganan sampah sebagai berikut : 1.) Sanitary Landfill (Sistem Pengelolaan Sampah Akhir) . Cara ini merupakan metode pembuangan akhir sampah yang sehat, apabila dengan melengkapi TPA yang ada dengan fasilitas pendukung yang memadai dan mengusahakan perlindungan lingkungan yang seksama dalam mencegah pencemaran akibat penimbunan sampah (AMDAL adalah salah satu instrumennya). Pencemaran lingkungan sekitar dikurangi dengan memberikan lapisan kedap air pada dasar landfill, sistem pengumpul dan pengolah air lindu, ventilasi gas, dan tanah penutup harian.
2.) Ekonomi Alternatif. Sampah organik dari pasar berupa sayuran (kobis,slada air,sawi), daun pisang, dan sisa makanan biasanya diambil untuk makanan binatang ternak seperti kelinci, kambing, babi, dan juga ayam atau itik. Hal ini sagat bermanfaat sebab selain mengurangi jumlah sampah juga mengurangi biaya peternakan.
Selain beberapa hal di atas masyarakat juga harus mencoba untuk bergaya hidup ramah lingkungan, antara lain dengan berusaha menerapkan :
a.Recycle, mengolah kembali yaitu kegiatan yang memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk dapat digunakan lebih lanjut.
b.Reduce, mengurangi adalah semua bentuk kegiatan atau pola perilaku yang dapat mengurangi produksi sampah,tidak melakukan pola konsumsi yang berlebihan, jadi konsumsi berdasarkan kebutuhan saja bukannya keinginan.
c.Replace,menggantikan dengan bahan yang bisa dipakai ulang, upaya mengubah kebiasaan yang dapat mempercepat produksi sampah. Mengganti kebiasaan menerima banyak kantong plastik belanjaan, dengan membawa tas belanja sendiri dari rumah, berarti mngurangi potensi menumpukknya sampah kantong plastik di rumah anda sendiri.
d.Refill, mengisi ulang wadah-wadah produk yang dipakai. Beberapa produk menjual juga edisi isi ulang/refill, dengan demikian akan mengurangi potensi menumpuknya sampah wadah produk di rumah.
e.Replant, menanam kembali. Dengan berkreatifitas melakukan pengomposan dan berkebun dipekarangan rumah, dengan menanam juga beberapa pohon perindang.

Sabtu, 13 Februari 2010

CerPen

Hidup adalah perjuangan
Karya : Darwis Kadir,S.Pd
( kupersembahkan buat ummix ifal yang lagi berultah)

Malam kelam ditambah hujan terus tiada henti mengguyur rumah kami, seakan-akan memberikan firasat buruk padaku,walaupun sudah agak larut malam kondisi istri saya masih terus merintih-rintih menahan rasa sakit. Rasa sakit yang sudah lama kami tunggu-tunggu,dari raut wajahnya sedikit terpancar sinar kegembiraan. Anak yang sekian lama kami tunggu-tunggu dari perkawinan kami yang sudah lebih dari 2 tahun. Suatu penantian yang cukup lama bagi kami yang dari awal sudah menginginkan momongan. Abortus dua kali yang menimpa istriku membuat kami harus bertahan dengan kesabaran dengan keyakinan bahwa Allah menganggap kami belum bisa menerima amanahNya dan sekaligus sebagai pencuci dosa-dosa kami.
Jam dinding tua berkelotak berdentang satu kali mengingatkan saya bahwa sekarang sudah jam satu,saya kemudian melirik ke arah istri saya,tampak dia tersenyum,senyum yang teramat manis walaupun kami dalam kondisi hidup tergolong susah dan memprihatinkan,dia tetap memberi semangat untuk tetap bisa berkarya.Saya masih ingat ketika kami bertemu dan saling mengikat janji setia untuk hidup bersama,orang tuanya Lastri istri saya ketika itu ragu terhadap saya dalam mengarungi hidup bersama dalam kondisi ekonomi yang tak ada kepastian. Kerja yang serabutan dan kuli bangunan bukan hal yang asing bagiku dan hasilnya belum bisa di andalkan untuk pengganjal perut sang istri dan bakal generasi kami.Dengan penuh harap saya mencoba meyakinkan bahwa hidup ini seperti roda yang berputar dan semuanya melalui proses sampai akhirnya hidup bisa lebih baik lagi dengan tetap berusaha.Rasa kecewa harus kupendam ketika orang tuanya Lastri tak bisa merelakan anaknya jadi pendamping hidupku. Keyakinannya akan diriku memberikan rasa aman dan hidup yang layak membuatnya harus mengambil keputusan yang di anggapnya tepat. Saat itu aku tak bisa berbuat banyak dan sadar yang dilakukan oleh orang tuanya Lastri mungkin ada benarnya.
Dengan perasan yang masqul,aku mulai menghindari pertemuan dengan Lastri,bagaimanapun juga aku tetap mengharapkannya ke pangkuangku namun aku harus melupakannya demi kebaikan dan nama baik keluarga Lastri.Suatu pesan yang sangat menyakitkan dari keluarga Lastri.Apa yang kulakukan tersebut membuat Lastri tak bisa berbuat seperti saya untuk melupakan diriku.Dia tetap mencari keberadaanku,namun aku selalu berhasil menghindar darinya.Suatu saat dia berhasil mendapatkan aku ketika berbelanja di sebuah toko,dengan penuh kemarahan Lastri memukul saya di iringi dengan tangisnya yang berderai,kenapa saya begitu tega melupakannya. Dengan penuh kehati-hatian saya jelaskan penyebab semua ini,tak lain dari orang tuanya.Lastri tak bisa menerima semuanya dan mengajak saya untuk kawin lari saja.Sebagai seorang yang sangat mencintainya aku bisa berharap itu bisa terjadi,di lain sisi aku teringat pesan dari orang tuanya Lastri.Dalam kebimbangan tersebut Lastri selalu datang menemui saya di pondokan yang saya sewa dengan para teman-teman kuli bangunan yang lain.Suatu hari ketika saya agak kurang enak badan dan teman-teman yang lain pada pergi kerja,Lastri datang dan tetap mendesak saya untuk menikah walaupun resikonya orang tuanya akan marah.Didesak terus seperti itu pendirian saya mulai goyah dan berjanji akan menikahinya walaupun tanpa restu dari orang tua.Tak disangka karena rasa cinta kami melakukan hubungan terlarang yang semestinya belum boleh kami lakukan hari itu.
Sejak dari kejadian tersebut,aku mulai merasa was-was dan takut hubungan kami akan diketahui oleh keluarga Lastri,selain itu pula hubungan yang kami lakukan hari itu membuatku membayangkan akan keadaan Lastri jangan sampai dia berbadan dua.Namun semuanya saya pendam dengan harapan tidak terjadi sesuatu yang tidak kami inginkan.Kenyataannya Lastri datang ke pondokan dengan raut muka yang panik,dengan menahan tangisnya dia telah mengandung anakku. Rasa penyesalan dan kaget bercampur jadi satu.Ditengah kebimbangan tersebut saya mulai berpikir akan membawa Lastri ke suatu tempat yang tidak akan diketahui oleh keluarganya,karena keyakinan saya mereka tak akan merestui hubnungan kami walaupun tahu anaknya telah mengandung anak saya. Sifat keras hati dan tidak mudah memaafkan adalah sifat bapaknya yang sudah menjadi rahasia umum bagi tetangga-tetangganya. Lastri.Tak mungkin menghadapi ini semuanya,tekad saya sudah mantap membawanya,tapi kemana.Terpikir untuk membawanya ke kampung saya tapi tidak ada jaminan keluarganya tidak akan menemukan saya dan akibatnya bisa fatal.
Dalam kecamuk pikiran tersebut aku menemukan ide bahwa kami harus merantau jauh ke suatu tempat dimana adat dan budaya kami tidak bisa menghalangi langkah kami,budaya kami sangat tidak mendukung apa yang kami lakukan dan sanksinya membuatku harus berpikir seribu kali untuk menghadapi semua ini,dan salah-salah nyawaku adalah taruhan demi menjaga nama baik keluarga mereka.Kalimantan,ya pulau Borneo suatu tempat yang saya anggap tempat untuk melarikan diri dari tradisi. Pengecut anggapan yang membuat khayalan saya sempat terhenti,pantaskah diri saya berbuat seperti ini.Pergulatan batin terjadi tapi aku tidak boleh terlalu berlama-lama dengan perasaan saya,sebelum keluarga Lastri tahu aku sudah tidak berada lagi di tanah Celebes. Lastri harus tahu,dan semuanya harus serba cepat.Keputusan sudah mantap,dasar cintalah penyebabnya walaupun kami masih ragu akan masa depan kami di rantauan.
Sirene Labobar telah berbunyi tanda peringatan kapal segera berangkat,hiruk pikuk para penumpang dan pengantar membuatku tersadar dari lamunan,tampak Lastri di sampingku duduk sibuk dengan perasaannya juga.Kapal mulai mengangkat sauh dan lambaian tangan para pengantar mengiringi kepergian kami.Angin sepoi-sepoi terasa menyejukkan hati kami yang masih galau akan kenekatan yang kami lakukan.Malam kami lewatkan di kelas ekonomi dengan mencoba merancang apa yang bisa kami perbuat di kampung orang. Rasa sedih,perih mengingat semua yang kutinggalkan,keluarga,teman-teman seperjuangan,pekerjaan,namun semuanya harus saya pasrahkan bahwa inilah sebagian dari jalan hidupku. Orang tuaku sendiri di kampung telah saya kabari mengenai apa yang akan kulakukan dan tak usah mencari keberadaan saya,nantilah wakktu yang akan mempertemukan kita dengan seijin yang kuasa. Apa yang kulakukan ini demi menjaga mereka dari sesuatu hal yang akan menyulitkan mereka ketika saya berada bersama mereka.
Malam pun berlalu dalam buaian ombak samudera serta desiran angin , dan dihiasi mimpi.Tanpa kusadari kapal telah merapat di pelabuhan,kami segera bergegas turun,Lastri dengan berkata lirih “ kemana kita pergi kak “.Aku bingung kemana harus pergi,tanah yang kupijak masih terasa asing dan mungkin tak akan akrab nanti denganku,seraya membatin.Tapi semua pikiran tersebut saya tepis,segala resikonya harus saya jalani,sekali layar terkembang pantang biduk surut ke pantai. Pepatah yang menjadi setiap kebanggaan bagi masyarakat kami ketika mereka menghadapi masalah yang akhirnya membuahkan keberhasilan.
Dengan sedikit bekal yang kami bawa,kami akhirnya bisa mendapatkan suatu tempat kontrakan sementara yang bisa menampung kami.Tidak luas memang tapi cukuplah bagi kami yang mengadu nasib di rantaun,sekaligus menikahi Lastri dengan bantuan penghulu setempat dengan mahar sebuah cincin perak yang telah lama kubeli. Dari hari ke hari perut Lastri tampak mulai membesar dan aku juga sudah dapat pekerjaan sebagai kuli bangunan kebetulan banyak proyek yang membutuhkan tenaga kasar seperti aku dan itulah kemampuan yang aku miliki.Sedikit demi sedikit aku mulai menabung guna membayar uang kontrakan dan persiapan kelahiran anak kami.Istriku pun tidak mau berpangku tangan membantuku dengan menerima cucian dari para tetangga walaupun aku berkali-kali telah melarangnya.Siang itu perasaanku tidak enak seakan-akan ada kejadian yang akan terjadi tapi tidak bisa kutebak, namun aku tetap paksakan untuk bekerja. Dalam kegelisahan itu tiba-tiba saya dikagetkan oleh panggilan tetanggaku yang mengabarkan bahwa istriku terjatuh sewaktu mencuci dan mengalami pendarahan dan sekarang lagi di rumah sakit,tampa menunggu panjang aku menuju rumah sakit yang dimaksud. Aku harus kecewa,karena janin yang ada didalam rahim istriku tak dapat bertahan untuk menjelma jadi manusia. Hampa…kecewa…sesak kurasa ….!
Sejak kejadian itu aku melarangnya untuk menerima cucian lagi,biarlah aku bekerja lebih keras lagi. Tiga bulan berlalu istriku mulai menampakkan gejala-gejala hamil,pagi itu ketika saya hendak mandi tiba-tiba istriku perasaannya mual mau muntah,karena penasaran saya bawa ke puskesmas dan hasilnya istriku hamil. Dengan semangat 45 kuberangkat bekerja dengan titip pesan untuk menjaga kehamilannya. Keesokan harinya kami di beritakan bahwa para buruh akan dibawa ke suatu pulau kebetulan ada proyek baru disana. Sampai dirumah saya sampaikan hal ini pada istriku,berat rasanya meninggalkan dia dalam keadaan hamil,takutnya terjadi apa-apa saat saya tidak berada disampingnya. Diam,tidak ada penolakan dari istriku. Satu bulan berlalu dan proyek kami selesaikan. Kami diliburkan tiga hari dan kesempatan ini saya pakai bersama istri untuk melepas kerinduan dengan jala-jalan ke pusat perbelanjaan. Entah bagaimana sampai dirumah istriku mengeluh perutnya agak sakit. Cemas melandaku,takut terjadi hal yang kedua kalinya,akh… tidak, bayangan tersebut aku tepiskan. Namun kecemasanku terbukti istriku mulai mengeluarkan plek-plek darah. Bingung,bimbang, takut jadi campur aduk. “istrinya harus istirahat total pak,baring terus sampai tidak keluar darah lagi” kata bidan yang datang kerumah memeriksanya. Maka segala pekerjaan yang selama ini dilakukan istriku menjadi jatahku setiap hari,capek juga menjadi ibu rumah tangga dadakan, batinku. Takdir Tuhan berkata lain ketika kehamilan kedua istri tercinta tak dapat bertahan,Obat dan segala upayanya tak membuahkan hasil,sedih melandaku apalagi istriku yang menatap kosong kepadaku,pandangan kami bertemu, Ya Allah ….inikah gambaran yang engkau berikan bahwa kami selama ini melakukan kesalahan. Kupeluk istriku,air matanya berderai.,disela tangisnya kudengar lirih berkata “ Ujian apalagi ini Kak ?”. Aku menenangkannya walaupun hatiku hampa. Ya Allah ampuni dosa kami,cukupkan saja ujianMu sampai disini,doaku dalam shalat yang selama ini sering kutinggalkan.
Suara sepeda motor yang parkir di depan rumah mengusik lamunanku dari tadi,suara pintu yang diketok meyakinkanku bahwa yang datang adalah bidan yang dari habis isya telah saya kabari. Tak menunggu lama saya persilahkan bidan untuk terus masuk ke bilik dimana istri saya tengah berbaring menahan sakit. Diluar hujan mulai reda, dan bintang-bintang pun mulai menampakkan dirinya dari persembunyian gelapnya malam, apakah ini pertanda baik,apakah anak dan istriku akan selamat ? apakah istriku kuat, Ya Allah…Kuatkan hati kami,aku belum sanggup ditinggalkan istriku,istri yang setia,istri yang rela meninggalkan keluarganya demi diriku yang tak berpunya.Rasa takut kehilangan istriku membuatku keringatan padahal cuaca malam lagi dingin-dinginnya. Erangan istriku menahan sakit dalam perjuangannya dan suara bidan di dalam bilik semakin menambah galau hatiku. Kasihan bagaimana istri yang kucintai berjuang sendirian,dimana kakinya satu di ambang kehidupan dan yang satunya di jurang kematian. Bagaimanan kalau istriku meninggal dan anak kami selamat,bisakah aku mengasuh dan merawatnya? Aku akan jadi duda,ohhh…..tidak,dan rasanya tak ada perempuan yang bisa menggantikan istriku.
Aku tersentak dan tersadar ketika kudengar suara lengking dan tangis bayi dari dalam bilik,kusegera menghambur ke dalam mendapati istriku yang tersenyum dalam keletihan dan kegamangannya melewati perjuangan beratnya dan lengkaplah dirinya sebagai perempuan sempurna dalam persalinan normalnya. Bayi yang menggemaskan dalam tangisnya yang keras menandai kehidupan barunya di dunia..Aku pun adzan di telinganya.Kupeluk dan kuciumi istriku ungkapan gembira dan syukur pada Rabbi. Bayi kecil mungil laki-laki,kami beri nama La Sakka. Satu tahun berlalu,anak kami tumbuh dengan sehat,dan pikiran kami mulai rindu akan tanah kelahiran kami nun jauh di Celebes sana. Rasa takut akan pelanggaran tradisi membuatku ragu untuk kembali,namun kuberpikir kehadiran buah hati kami akan meredakan kemarahan keluarga istriku. Celebes tanah kelahiranku, tunggu kepulangan kami dengan kehidupan dan pengharapan baru. Hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri. Sayup-sayup adzan subuh terdengar mengingatkanku akan kewajiban sebagai manusia.
Lawade,E, 15 Mei 2009

Kurengkuh Cinta di kala senja

Panas terik mentari terasa membakar kulit ketika serombongan anak sekolah berpakaian SMA menunggu mobil yang akan membawa mereka pulang ke rumah masing-masing.Ika yang sedang bersama Aan yang baru saja keluar dari gerbang sekolah dikagetkan oleh suara tabrakan sepeda motor dengan sebuah mini bus yang sedang melaju dengan kencangnya.
Tak dapat menahan rasa penasarannya Ika dan Aan segera berlari menuju kejadian tersebut,alangkah kagetnya Ika ketika melihat pengendara sepeda motor tersebut adalah Dedi teman kecilnya semasa di kampung dulu,tanpa menunggu waktu Ika segera menyelinap untuk memberikan pertolongan kepada Dedi walaupun dulu dia pernah dikecewakan namun alasannya dulu karena hubungan mereka tak direstui oleh orang tua Dedi. “ Bantu saya bawa ke rumah sakit sekarang ! tanpa menunggu perintah lagi Aan segera menyetop taksi dan taksi tersebut melaju kencang membawa mereka bertiga menuju rumah sakit .
Sudah seminggu Dedi berada di ruang ICU dan kondisinya sekarang sudah agak membaik tapi diagnosa dokter menyatakan bahwa Dedi geger otak dan sekarang keadaannya dia tidak biasa mengenali siapapun lagi.Sore itu Ika bermaksud ke rumah sakit untuk menjenguk Dedi tapi akhirnya tidak jadi karena Iwan datang menjemputnya untuk di bawa ke rumah orang tuanya di Maros untuk segera diperkenalkan pada orang tuanya Iwan karena hubungan mereka sudah berjalan selama satu tahun.Iwan punya rencana untuk menikahi Ika ketika nanti Ika sudah lulus dari bangku SMA.Ika hanya menurut dan dari pertemuan dengan orang tua Iwan kenapa pikirannya selalu teringat akan keadaan Dedi karna secara jujur di hatinya masih ada tempat buat Dedi dan masih mencintainya karena pertemuan terakhirnya dulu dia masih ingat perkataan Dedi “ Ika walaupun orang tua kita tak merestui hubungan kita aku tetap mencintaimu”.Sejak itu mereka tak pernah ketemu lagi karena Dedi akhirnya pindah sekolah karena desakan orang tuanya ke Kalimantan ikut dengan keluarga tantenya.Dedi dan Ika tidak habis pikir alasan apa yang mendasari kenapa hubungan cinta mereka tak direstui.
Perubahan sikap drastis IKa membuat Aan sahabat dekatnya bertanya-tanya,karena sudah tak dapat menahan perasaan kesalnya dia akhirnya mengeluarkan uneg-unegnya saat mereka sedang makan bakso di warung sekolah “Ka saya perhatikan beberapa hari ini kayaknya kamu ada masalah yah,please dong kalo aku bisa bantu “ mendengar pertanyaan dari sobatnya itu Ika hanya terdiam sebenarnya dia tidak mau orang lain tahu masalah pribadinya tapi dia juga sangat butuh masukan akhirnya dia menceritakan semuanya siapa sebenarnya laki-laki yang tabrakan dulu di depan Sekolah tersebut beserta dengan hubungan mereka yang sampai sekarang belum ada kata putus sampai detik ini dari mulut Dedi..Mendengar semua masalahnya teman akrabnya tersebut Aan hanya mendesah panjang dan hanya memberikan saran kalau siapa sih sebenarnya yang paling dia cintai serta memberikan pertimbangan kalau sekarang kondisinya juga Dedi yang tak akan biasa mengenalinya lagi serta bagaimana perasaan dan tanggapan Iwan serta orang tuanya kalau sampai Ika harus berpaling ke laki-laki lain apalagi mereka sudah bertemu serta sikap serius dari Iwan yang sudah pada langkah memperkenalkan dan tinggal satu langkah lagi hubungan mereka akan resmi.Mendengar saran tersebut Ika belum bisa memutuskan .Sore harinya dengan naik angkot dia sampai di rumah sakit tempat Dedi di rawat dan saat dia masuk Dedi hanya ditemani oleh kakaknya.
Seminggu kemudian pikiran Ika masih bimbang, yang akhirnya berdampak pada pola makannya yang tidak teratur yang membuat badannya kurus.Perubahan drastis tersebut membuat Iwan curiga dan bertanya-tanya apa yang terjadi dengan kekasihnya tersebut ? Tak mampu menahan rasa penasaran akhirnya Iwan memberanikan diri bertanya apa yang sedang terjadi pada Ika.Mendapat pertanyaan seperti itu dari kekasihnya Ika hanya memberikan jawaban alasan lagi sakit.Tapi kecurigaanya semakin bertambah karna tidak seperti biasanya Ika kalau mendapat suatu masalah akan curhat padanya.Di desak terus menerus Ika akhirnya tidak kuat lagi menyimpan rahasianya selama ini dengan Dedi.Mendapatkan penjelasan demikian Iwan hanya bisa pasrah dan memberikan hak sepenuhnya pada Ika,siapa di antara mereka yang akan dia pilih untuk menjadi teman hidupnya dalam ikatan yang resmi.Apapun keputusannya Ika kelak,Iwan tak akan pernah berubah tetap akan mencintainya walaupun nantinya Ika sudah hanya menganggapnya sebagai seorang sahabat,dan tetap akan membantunya kapan saja dibutuhkan.
Mendengar penjelasan dari Iwan yang begitu pengertian membuat hati Ika lega dan plong.Serasa begitu menyejukkan bagaikan dahaga yang teramat sangat terobati dengan setetes air dingin.Hari-harinya Ika lalui dengan riang segala beban perasaannya selama ini hilang,dan dia begitu rajin menjenguk Dedi yang kondisinya sudah mulai ada perubahan,walaupun bagaimana rasa cintanya pada Dedi tak mungkin akan berubah,dia adalah cinta pertamanya.Terlalu banyak kenangan yang tak bisa di lupakannya,serta tiada hari-harinya dia lewati tanpa canda dan tawa bahagia.Besoknya dengan di antar oleh Iwan,Ika kembali menjenguk Dedi untuk yang kesekian kalinya,dan mendapati Dedi sudah bisa di ajak bicara namun apa yang mereka bicarakan tak berpengaruh bagi Dedi,memori ingatannya sudah tak bisa kembali dan mengenali lagi siapa lawan bicaranya sekarang.Dengan kondisi Dedi yang sekarang Ika tetap berharap ada keajaiban yang diberikan oleh Allah SWT mematahkan diagnosa dokter yang menyatakan tipis harapan untuk pulih seperti sediakala.
Tiga bulan sejak kejadian tersebut,keluarga Dedi terutama orang tuanya masih tetap menunjukkan rasa tidak senang dan suka terhadap Ika.Mereka berharap supaya Ika tak usah lagi datang menjenguk Dedi,kecelakaan yang terjadi tersebut menurut mereka adalah karenanya.Kepulangan Dedi dari Kalimantan tak lain hanya untuk mencari dan bertemu dengan Ika.Tuduhan yang menyudutkan dan menyakitkan bagi Ika itu hanya bisa diterimanya dengan mengelus dada,Ya Allah kenapa mereka tidak menyukaiku,apa yang salah denganku,bisik Ika dalam hatinya serta rasa pasrahnya dia serahkan hanya pada Allah semata.Ika bertekad bahwa kalau memang dirinya berjodoh dengan Dedi tak mungkin akan lari kemana.
Seiring dengan pergantian waktu,muncul masalah baru yang dialaminya ketika dia memperhatikan perawat yang selalu merawat Dedi,seakan-akan menyimpan rasa tidak senang kalau Ika menjenguk Dedi dan Dedi pun merasa senang dan bahagia ketika dia selalu bercerita dan berbincang dengan perawat ini.Rona senang dan bahagia selalu terpancar dari mukanya.Ika mulai curiga ada apa dengan Dedi dan perawat tersebut.Namun rasa curiga dia simpan dalam hati dan membantahnya kalau itu Cuma perasaannya saja.Hubungan komunikasinya dengan Iwan tetap terjalin lancar dan Ika juga merasa heran dengan perhatian serta bantuan yang selalu di berikan oleh Iwan,karena Laki-laki tersebut bersedia menunggu kapan saja dan apapun pilihan terakhirnya dia akan menerima dengan senang hati.Ika merasa terhibur.
Kecurigaan Ika beberapa hari yang lalu akhirnya terjawab,ketika tanpa sengaja,dia mendengar pembicaraan antara Dedi dengan perawat tersebut membicarakan hari pernikahan mereka.Langkahnya terhenti di depan kamar,lebih menyimak pembicaraan mereka.Alangkah hancurnya hati serta perasaan Ika ketika Dedi telah memutuskan akan menikahi perawat tersebut.Walaupun sebenarnya dia sadar bahwa apa yang dilakukan Dedi itu adalah karena dia sudah tidak ingat lagi akan masa lalunya.Tapi hati kecilnya serta perasaan seorang perempuan berkata lain dan tidak bisa menerima kenyataan pahit tersebut. Ika tetap berharap Dedi bisa mengenalinya lagi.Sejak dari rumah sakit tersebut Ika lebih banyak mengurung diri di kamar berhari-hari sampai orang tuanya bingun dan bertanya-tanya.Sampai suatu hari Iwan datang menemuinya membawa informasi,mengenai alasan kenapa hubungannya dulu dengan Dedi tak direstui karena Dedi akan di jodohkan dengan keluarga dekatnya sendiri,dan Perawat itulah orangnya.Rencana pernikahan mereka telah di tetapkan ketika nantinya Iwan sudah keluar dari rumah sakit.Apa yang telah di sampaikan Iwan membuatnya harus berpikir kembali mengenai keputusannya selama ini.Ya… Allah kalau ini merupakan kehendakmu dan jalan untuk bersatu dengan Dedi tak mungkin berikanlah petunjukMu.
Demi melupakan kesedihannya Ika lebih banyak tinggal di rumah dan mengisinya dengan kursus menjahit dengan ibunya tercinta.Perubahan ini membuat keluarganya senang.Iwan pun semakin rajin menemuinya dan menanyakan apa-apa saja termasuk kesehatannya.Iwan begitu perhatian dan tanggapan orang tuanya terhadap Iwan pun positif. Keluarganya menilai bahwa dia adalah sosok yang bisa bertanggung jawab dan begitu pengertian.Ika merasa senang .Sore harinya Iwan datang mengajaknya pergi jalan-jalan dengan alasan untuk menyegarkan pikirannya yang selama ini sumpek dan sedih.Tak usah berlarut-larut dalam kesedihan karena semua pasti ada hikmanya,pesan Iwan ketika mereka sedang menunggu sunset di pinggiran pantai Lamaninring.Tanpa disadarinya tangan Iwan memegang tangannya sembari berbisik di telinganya “aku tetap mencintaimu dan siap menerimamu kapan saja” Ika tak kuasa menahan tangisnya dan tak bisa berkata apa-apa selain anggukan kepalanya sebagai bukti bahwa dia masih mencintainya,selama ini Ika sudah memberikan penilaian terhadap laki-laki ini,begitu perhatian serta sayang.Seiring dengan senja yang mulai berlalu Ika telah menetapkan pilihannya.Suatu senja di Lamaninring yang tak akan terlupakan dalam sejarah hidupnya,dan hanya kata singkat samar terdengar dari mulut Iwan “terima kasih” mengiringi sang mentari kembali keperaduannya.

Maninring, 03 Mei 2009

 Darwis Kadir
SMP Negeri 2 Pujananting